Sel-sel tubuh pada organisme multiseluler seperti manusia hanya akan bisa bertahan hidup bila cairan ekstrasel yang ada di sekeliling mereka memungkinkan kehidupan mereka. Komposisi kimiawi dan keadaan fisik lingkungan internal ini harus senantiasa dipelihara dalam batas-batas yang ketat. Setiap sel membutuhkan nutrisi dan oksigen, oleh karena itu bahan-bahan esensial ini harus terus tersedia dan dipasok. Demikian pula halnya dengan zat-zat sisa yang terus-menerus diproduksi, harus selalu dikeluarkan agar tidak mencapai ambang kadar toksik bagi lingkungan internal. Selain itu aspek lain semisal suhu dan pH harus senantiasa dijaga dalam kondisi konstan. Pemeliharaan lingkungan internal yang relatif stabil ini disebut homeostasis (homeo berarti “sama” dan stasis berarti “tetap”).
Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh setiap sistem tubuh memberi kontribusi bagi homeostasis sehingga lingkungan internal di dalam tubuh ini dapat dipertahankan untuk kelangsungan hidup dan fungsi semua sel. Sel-sel sebaliknya membentuk sistem tubuh. Telah disebutkan sebelumnya bahwa lingkungan internal harus dijaga relatif stabil tidak berarti bahwa komposisi kimiawi, suhu, pH dan karakteristik lainnya sama sekali tidak berubah. Kenyataannya, baik faktor eksternal maupun internal senantiasa secara terus-menerus “mengancam” untuk mengganggu homeostasis. Bila suatu faktor mulai menggerakkan lingkungan internal menjauhi kondisi optimal, maka sistem-sistem tubuh akan mulai pula melakukan reaksi tandingan yang sesuai untuk memperkecil perubahan tersebut.
Homeostasis bukanlah suatu keadaan kaku tetap, tetapi lebih bersifat stabil dinamik dimana perubahan-perubahan yang terjadi diminimalisir oleh respon-respon fisiologis kompensatorik. Dinamik di sini dimaksudkan bahwa setiap faktor yang diatur secara homeostasis ditandai oleh perubahan yang terus-menerus, sedangkan stabil menunjukkan bahwa perubahan-perubahan ini tidak menyimpang jauh dari tingkat konstan atau tetap. Fluktuasi-fluktuasi kecil di sekitar tingkat optimal untuk setiap faktor dalam lingkungan internal secara normal dijaga oleh suatu mekanisme yang diatur secara ketat, dalam batas-batas sempit yang memungkinkan berlangsungnya kehidupan.
Perlu diketahui bahwa sebagian mekanisme kompensasi sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya adalah respon segera sesaat setelah situasi yang menggeser suatu faktor dalam lingkungan internal menjauhi tingkat yang diinginkan, sementara sebagian lainnya adalah adaptasi jangka panjang yang berlangsung sebagai respons terhadap rangsapajanan berulang atau berkepanjangan ke situasi-situasi yang mengganggu homeostasis. Adaptasi jangka panjang membuat tubuh menjadi lebih efisien dalam menanggapi tantangan yang berulang dan terus-menerus.
Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh setiap sistem tubuh memberi kontribusi bagi homeostasis sehingga lingkungan internal di dalam tubuh ini dapat dipertahankan untuk kelangsungan hidup dan fungsi semua sel. Sel-sel sebaliknya membentuk sistem tubuh. Telah disebutkan sebelumnya bahwa lingkungan internal harus dijaga relatif stabil tidak berarti bahwa komposisi kimiawi, suhu, pH dan karakteristik lainnya sama sekali tidak berubah. Kenyataannya, baik faktor eksternal maupun internal senantiasa secara terus-menerus “mengancam” untuk mengganggu homeostasis. Bila suatu faktor mulai menggerakkan lingkungan internal menjauhi kondisi optimal, maka sistem-sistem tubuh akan mulai pula melakukan reaksi tandingan yang sesuai untuk memperkecil perubahan tersebut.
Homeostasis bukanlah suatu keadaan kaku tetap, tetapi lebih bersifat stabil dinamik dimana perubahan-perubahan yang terjadi diminimalisir oleh respon-respon fisiologis kompensatorik. Dinamik di sini dimaksudkan bahwa setiap faktor yang diatur secara homeostasis ditandai oleh perubahan yang terus-menerus, sedangkan stabil menunjukkan bahwa perubahan-perubahan ini tidak menyimpang jauh dari tingkat konstan atau tetap. Fluktuasi-fluktuasi kecil di sekitar tingkat optimal untuk setiap faktor dalam lingkungan internal secara normal dijaga oleh suatu mekanisme yang diatur secara ketat, dalam batas-batas sempit yang memungkinkan berlangsungnya kehidupan.
Perlu diketahui bahwa sebagian mekanisme kompensasi sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya adalah respon segera sesaat setelah situasi yang menggeser suatu faktor dalam lingkungan internal menjauhi tingkat yang diinginkan, sementara sebagian lainnya adalah adaptasi jangka panjang yang berlangsung sebagai respons terhadap rangsapajanan berulang atau berkepanjangan ke situasi-situasi yang mengganggu homeostasis. Adaptasi jangka panjang membuat tubuh menjadi lebih efisien dalam menanggapi tantangan yang berulang dan terus-menerus.
0 komentar "Homeostasis Dan Cara Tubuh Mempertahankannya", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar