Citra Da'i di Mata Masyarakat (4)

Ditulis oleh: -
Faktor Personal yang Mempengaruhi Persepsi Terhadap Orang lain



Faktor personal yang mempengaruhi persepsi terhadap orang lain adalah pengalaman dan konsep diri.



a. Pengalaman

Suatu hari datang ke masjid seorang pemuda dengan penampilan bersih dan necis, memakai sorban, memegang tasbih serta membawa mushaf al-Qur’an. Banyak orang yang mempersepsinya anak mda yang alim dan saleh, mungkin baru pulang mukim dari Mekkah, tetapi bagi Joni yang telah mengenalnya lama sebagai preman di pasar, dan baru dua hari yang lalu sama-sama membobol toko pakaian busana muslim, maka ia tak akan tertipu dengan pakaian. Dalam persepsinya, anak muda itu tetap saja sebagai preman meski memasang jubah sekalipun. Jadi pengalaman seseorang dengan orang lain mempertajam persepsi interpersonalnya.



b. Konsep Diri

Konsep diri adalah pandangan dan perasaan seseorang terhadap dirinya sendiri. Konsep diri dapat bersifat fisik, psikologis maupun sosial.

Mahasiswa yang selalu lulus ujian dengan nilai A maka tertanam dalam dirinya satu konsep diri bahwa ia pintar, sebaliknya mahasiswa yang senantiasa gagal ujian, maka iapun merasa dirinya bodoh. Pesilat yang selalu memenangkan pertandingan maka iapun merasa dirinya kuat, merasa mampu mengatasi persoalan-persoalan berkelahi dengan orang lain. Demikian juga satu etnis yang kebanyakan masyarakatnya sukses dalam bidang (bisnis misalnya) maka mereka merasa secara sosial bahwa bisnis adalah keahlian etnis mereka.



Konsep diri sangat besar pengaruhnya dalam berkomunikasi. Orang yang merasa dirinya bisa menyelesaikan masalah, maka ia akan bisa, sedang orang yang merasa bodoh, pada akhirnya akan menjadi bodoh beneran. Seorang Da’i yang merasa kecil di depan jama’ahnya,maka ia benar-benar menjadi “kecil” secara sosial, sedangkan da’i yang merasa bahwa orang lain tak ada bedanya dengan dirinya dan yakin bahwa apa yang orang lain bisa pasti bisa ia kerjakan, maka pada akhirnya ia memang bisa mengatasi kesulitan yang dihadapi.



Konsep diri seseorang biasanya tumbuh karena dipengaruhi oleh dua hal :

1. Dipengaruhi orang lain, misalnya, karena sering dipuji orang sebagai orang pintar, maka ia percaya bahwa dirinya pintar. Sebaliknya jika ia dipandang rendah dan bodoh oleh orang maka akhirnya ia menjadi minder dan bodoh beneran. Dalam konteks inilah, maka seseorang yang berprestasi perlu diberi penghargaan, karena penghargaan itu (lisan, sertifikat, piala, atau tabanas) berfungsi memacu penerimanya untuk meningkatkan prestasi dan menambah rasa percaya dirinya.



2. Kelompok rujukan, seorang tokoh masyarakat yang menjadi pengurus Dewan Dakwah atau Majelis Dakwah, maka keanggotaan dalam organisasi profesi itu memberikan keyakinan kepada dirinya bahwa ia mengerti masalah-masalah dakwah. Anggota Menwa merasa dirinya mengerti tentang masalah-masalah kemiliteran, beginilah seterusnya.

0 komentar "Citra Da'i di Mata Masyarakat (4)", Baca atau Masukkan Komentar

Posting Komentar