
Pengukuhan ini juga menjadi tantangan tersendiri, karena barangkali inilah pertama kali di Indonesia dikukuhkan guru besar Psikologi Islam. Memang sudah cukup lama kami secara pribadi terobsesi untuk mendalami psikologi sebagai alat bantu dalam berkomunikasi dengan berbagai karakteristik psikologis manusia yang kami jumpai dalam medan pendidikan, dakwah, konseling keluarga dan komunikasi politik. Kedekatan kami dengan komunitas sufisme, terutama sufisme international membimbing kami untuk mendekati psikologi dengan perspektif tasauf, sehingga terbentuklah corak psikosufistik dalam pandangan-pandangan psikologi kami. Perkenalan kami dengan metode tematik dalam tafsir al Qur’an memberikan konsep diri untuk mampu mengkritisi psikologi Barat dan membangun paradigma baru Psikologi Islam. Hanya kepada Allah lah terpulang segala puji syukur kami atas segala kemudahan dan kelancaran perjalanan proses ini.
Dalam kesempatan ini perkenankan kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang bersentuhan dengan proses keilmuan dan teknis administrasi sehingga gelar guru besar ini kami peroleh.
1. Kepada kampus IAIN tercinta, yang telah berjasa membangun etos intelektual.
2. Kampus Universitas Islam Assyafi‘iyah yang telah memberikan peluang yang sangat besar dan panjang kepada kami melakukan aktualisasi diri sebagai insan akademik. Hampir semua jenjang jabatan pernah kami lalui di kampus ini.
3. Secara khusus kami merasa berhutang budi sangat besar kepada tokoh-tokoh keilmuan yang secara sangat signifikan membentuk jati diri kami, yaitu:
– Ibu Prof. Dr. Zakiah Darajat, yang telah mengilhami kami mengembangkan konsep Psikologi Dakwah. Kami pernah mengasisteni beliau dalam bidang ini, tetapi beliau mempercayakan kepada kami 100 % untuk mengembangkannya.
– Bapak Prof. Dr. Harun Nasution, yang telah berhasil mewarnai sibhgah ilmiah selama kami studi, terutama di Pascasarjana IAIN.
– Bapak Prof. Dr. Nurcholish Madjid, sosok yang pernah kami salah pahami, tetapi justeru beliaulah yang telah membuka ufuk luas dimensi ajaran Islam.
– Prof. Dr. H.M. Quraish Shihab, MA, yang telah berhasil memberikan perspektif yang sangat luas dalam memahami al Qur’an.
– Prof. K.H. Ali Yafie, yang telah begitu banyak mengajarkan tentang integritas diri kepada kami dalam menghadapi berbagai medan kehidupan yang sulit.
– Syaikh Muhammad Hisyam Kabbani, mursyid Tarekat Naqsyabandi Haqqani Amerika, yang telah berhasil memotivisir kami dalam pergaulan international dengan semangat salafi.
– Prof. Dr. Malik B. Badri, Presiden The International Association of Muslim Psychologist (IAMP) yang telah memberikan dorongan sangat kuat untuk berani mengembangkan Psikologi Islam.
– Masih banyak lagi nama-nama sahabat yang dengan berbagai peran telah ikut mengantar kami ke jenjang karir tertinggi ini.
4. Secara khusus kami harus berterima kasih kepada keluarga, kedua orang tua kami almarhum, yang meski orang-orang sederhana tetapi dengan kecintaanya selalu mendambakan keberkahan Allah bagi kami. Terima kasih juga kepada isteri tercinta, Ufa Farikhah, yang dengan segala kesetiaanya membuat hidup terus bergairah. Juga kepada anak-anakku, Izzal Latief, Kumaila Hakimah, Helmi Ahmad, Muhammad Zaki dan Muhammad Isom, yang selalu menjadi qurrotu ‘ain dalam hidup.
Semoga segala kebaikan yang telah mereka semua berikan akan diterima Allah S.W.T. sebagai amal saleh. Amin ya rabb al ‘alamin.
Jakarta, 1 Mei 2005
Achmad Mubarok
0 komentar "Ucapan Terima Kasih Prof. Achmad Mubarok, Dalam pidato pengukuhan guru besar psikologi islam, tahun 2005", Baca atau Masukkan Komentar
Posting Komentar