Pola Hidup & Etika

Ditulis oleh: -
Dalam kehidupan ummat manusia, kita dapat mengamati berbagai macam pola hidup, baik dalam ruang lingkup hidup kelompok, etnis, bangsa dan ummat. Itu terjadi karena pola hidup itu merupakan produk dari pandangan hidup. Pandangan hidup yang tumbuh dan berkembang dari aqidah, membentuk pola hidup tertentu yang lazimnya disebut “syari`ah”. Ajaran syari`ah itu sangat realistik dalam melihat kehidupan manusia secara universal. Dalam rangka itu diperkenalkan adanya lima komponen kehidupan, yang dijadikan acuan untuk mewujud¬kan kehidupan yang berkualitas (hayatan thayyibah), yang menjamin kehormatan dan manfaat kehidupan yang layak bagi manusia.

Lima komponen kehidupan (al kulliyyat al khoms) yang diperkenalkan syari’ah Islam ialah; (1) Diri ma¬nusia yang utuh, mencakup jiwa, raga dan kehormatan¬nya, (2) Akal fikirannya, (3) Harta benda/ kekayaannya, (4) Nasab/keturunannya, (5) Keyakinan/agamanya.

Kelima komponen kehidupan itu harus dilindungi keselamatannya dengan perangkat hukum yang menjamin keamanan hidupnya dan kesejahteraan¬nya secara adil. Itulah wujud sesungguhnya dari hukum Islam yang merupakan pengejawantahan syari‘ah. Upaya mengenal syari’ah lebih luas lazim¬nya ditangani dalam ilmu Fiqh. Yang secara specifik berhubungan dengan politik dibahas dalam Fiqh as Siyasah. Di situ kita akan melihat suatu sistem kajian yang memperkenalkan kepada kita empat bidang utama dalam penjabaran kelima komponen kehidupan manusia tersebut diatas. Dalam hubungan itu baiklah diperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Berkaitan dengan keyakinan kepada Tuhan manusia mewujudkannya dengan ritual ibadah, hal ini merupakan kajian pertama dan utama ilmu Fiqih.

2. Berkaitan dengan hubungan antar manusia, kita akan berkenalan dengan kajian munakahat dan muamalat.

3. Berkaitan dengan tertib sosial, perlu ada penegakkan hukum dan pemberlakuan kepastian hukum. Ini merupakan bagian akhir dari kajian fiqih.

Etika Hidup
Perpaduan antara syari‘ah dan ‘aqidah dalam interaksi yang utuh/yang dilandasi kesadaran ketaqwaan, menjadi jaminan dari ber¬fungsinya iman dalam diri manusia itu, sehari-hari membentuk jati¬diri seorang manusia muslim. Ia akan tampil dalam sosok seorang yang hidup bersih, sederhana, rajin bekerja, cerdas, tulus, santun, penyayang, jujur dan benar, baik dalam ka¬pasitas kehidupan pribadinya, kehidupan keluarga, kehidupan sosial maupun dalam tanggung jawab¬nya sebagai warga negara Republik Indonesia. Jika bangsa Indonesia mengedepankan etika hidup, maka keragaman akan menjadi kekuatan, tetapi jika sebaliknya, yakni etika hidup dikesam¬pingkan maka keragaman akan menjadi potensi konflik seperti yang sedang menggejala dewasa ini. Kesemuanya terpulang kepada kemauan kita ber¬sama, bangsa Indonesia, mayoritas muslim terbesar di dunia.

0 komentar "Pola Hidup & Etika", Baca atau Masukkan Komentar

Posting Komentar